Malam demi malam berlalu begitu mencekam. Raungan sirine ambulan semakin kerap terdengar nggegirisi . Toa-toa masjid seperti makin hobi mengabarkan berita lelayu. Ya, 2020-2021 dunia serasa neraka saat itu. Percaya atau tidak tapi yang jelas statistik berbicara. Setidaknya angka kematian di desa saya naik 3 kali lipat pada masa-masa itu. Desa sebelah justru lebih parah, grafik kematian warganya menjulang tinggi naik 5 kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal. Kegilaan corona seolah-olah mustahil untuk dibendung. Pemerintah lengkap dengan segala sumber daya yang dimiliki berpacu dengan waktu berusaha untuk menjinakkannya. Malam itu sekitar pukul 22.00 WIB terbangun dari lelapnya tidur. Ya, saya dan anak-anak memang sering glimbang glimbung, kruntelan dan bercanda dengan mereka saat sore habis magrib hingga tak jarang akhirnya terlelap dan baru sholat isya' dini hari (jangan salah, khusus sholat isya' juga ada dasarnya lho ya yang konon lebih afdhol dijalankan sedikit di
Manggis adalah salah satu jenis buah tropis. Buah ini mempunyai kulit yang tebal. Buat ini tak akan membusuk, buah ini jika jatuh dari pohonnya akan mengering tanpa membusuk. Buah manggis mengandung antioksidan yang disebut XAMTON. Antioksidan ini sepuluh kali lebih hebat dibanding vitamin E. Antioksidan adalah zat yang berfungsi untuk melawan racun dalam tubuh (radikal bebas). Sehingga buah ini amat berguna untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sekaligus juga untuk mengobati beberapa penyakit. Tidak hanya buahnya yang berwarna putih yang ada di dalam yang mengandung antioksidan, kulitnya pun juga cukup besar kandungan XAMTON_nya. Untuk mengekstrak kulit manggis anda dapat melakukannya dengan cara mengambil bagian dalam kulitnya memakai sendok (di_kerok istilah jawanya) lalu rebus dan saring untuk kemudian diminum. Namun yang perlu anda perhatikan adalah jangan terlalu banyak mengkonsumsi ekstrak kulit manggis ini atau jangan terlalu sering karena akan memperberat kerja ginjal
Komentar
Posting Komentar